Kamis, 08 Desember 2011

faktor & hambatan anak tunanetra

Pengertian tunanetra adalah individu yang mengalami gangguan pengelihatan. Tunanetra ada 2 kategori
1.       Low vision (rabun)           : masih bisa melihat tetapi kurang  jelas.
2.       Buta total                         : sama sekali tidak mampu menerima rangsang cahaya dari luar.

Kondisi yang dialami       :
1.       Ketajaman pengelihatannya kurang, daripada yang orang normal
2.       Terjadi kekeruhan pada lensa mata
3.       Ada cairan tertentu
4.       Posisi mata sulit dikendalikan oleh syaraf otak
5.       Terjadi kerusakan susunan syaraf otak yang berhubungan dengan pengelihatan


Pandangan penyandang tunanetra terhadap dirinya sendiri         :
1.       Pada umumnya orang normal tidak tahu banyak tentang orang buta, mereka sangat heran ketika orang  tunanetra menunjukan kemampuannya dalam beberapa hal.
2.       Orang normal cenderung kasihan pada orang tunanetra,namun orang normal itu juga berpikir bahwa mereka lebih berani jika dibandingkan dengan oranng normal.

Faktor penyebab ketunanetraan
1.       Faktor  internal                 : gen resesif, kurang  gizi atau vitamin, kondisi psikis ibu, obat – obatan
2.       Faktor  eksternal              : natal (proses kelahiran) dan neonatal (kecelakaan, penyakit)
Hambatan Perkembangan kognitif anak tunanetra dan cara mengatasinya           :
1.       Pengelihatan
Cara       : dapat menggunakan indera lain dengan memfasilitasi rangsangan sensori
2.       Komunikasi
Cara       : mengerti bahasa dengan mendengarkan pendengaran (stimulasi pendengaran)
3.       Gerak
Cara       : –  melatih indera perabaan, pendengaran, dan penciuman
                  –  melatih orientasi dan mobilitas
4.       Proses belajar (diajarkan secara intensif non verbal)
        
       merangkum dari Buku psikologi anak luar biasa disusun oleh Dra. H. T. Sutjihati Somantri. PsyCH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar